Minggu, 27 November 2011

PERKEMBANGAN ISLAM DI NUSANTARA

Pada tahun 30 Hijriah atau 651 Masehi, hanya berselang sekitar 20 tahun dari wafatnya Rasulullah SAW, Khalifah Utsman ibn Affan RA mengirim delegasi ke Cina untuk memperkenalkan Daulah Islam yang belum lama berdiri. Dalam perjalanan yang memakan waktu empat tahun ini, para utusan Utsman ternyata sempat singgah di Kepulauan Nusantara. Beberapa tahun kemudian, tepatnya tahun 674 M, Dinasti Umayyah telah mendirikan pangkalan dagang di pantai barat Sumatera. Inilah perkenalan pertama penduduk Indonesia dengan Islam. Sejak itu para pelaut dan pedagang Muslim terus berdatangan, abad demi abad. Mereka membeli hasil bumi dari negeri nan hijau ini sambil berdakwah.
Lambat laun penduduk pribumi mulai memeluk Islam meskipun belum secara besar-besaran. Aceh, daerah paling barat dari Kepulauan Nusantara, adalah yang pertama sekali menerima agama Islam. Bahkan di Acehlah kerajaan Islam pertama di Indonesia berdiri, yakni Pasai. Berita dari Marcopolo menyebutkan bahwa pada saat persinggahannya di Pasai tahun 692 H / 1292 M, telah banyak orang Arab yang menyebarkan Islam. Begitu pula berita dari Ibnu Battuthah, pengembara Muslim dari Maghribi., yang ketika singgah di Aceh tahun 746 H / 1345 M menuliskan bahwa di Aceh telah tersebar mazhab Syafi'i. Adapun peninggalan tertua dari kaum Muslimin yang ditemukan di Indonesia terdapat di Gresik, Jawa Timur. Berupa komplek makam Islam, yang salah satu diantaranya adalah makam seorang Muslimah bernama Fathimah binti Maimun. Pada makamnya tertulis angka tahun 475 H / 1082 M, yaitu pada jaman Kerajaan Singasari. Diperkirakan makam-makam ini bukan dari penduduk asli, melainkan makam para pedagang Arab.
Sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab. Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu / Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik. Islam masuk ke Nusantara dengan cara yang benar-benar menunjukkannya sebagai rahmatan lil'alamin.
Dengan masuk Islamnya penduduk pribumi Nusantara dan terbentuknya pemerintahan-pemerintahan Islam di berbagai daerah kepulauan ini, perdagangan dengan kaum Muslimin dari pusat dunia Islam menjadi semakin erat. Orang Arab yang bermigrasi ke Nusantara juga semakin banyak. Yang terbesar diantaranya adalah berasal dari Hadramaut, Yaman. Dalam Tarikh Hadramaut, migrasi ini bahkan dikatakan sebagai yang terbesar sepanjang sejarah Hadramaut. Namun setelah bangsa-bangsa Eropa Nasrani berdatangan dan dengan rakusnya menguasai daerah-demi daerah di Nusantara, hubungan dengan pusat dunia Islam seakan terputus. Terutama di abad ke 17 dan 18 Masehi. Penyebabnya, selain karena kaum Muslimin Nusantara disibukkan oleh perlawanan menentang penjajahan, juga karena berbagai peraturan yang diciptakan oleh kaum kolonialis. Setiap kali para penjajah - terutama Belanda - menundukkan kerajaan Islam di Nusantara, mereka pasti menyodorkan perjanjian yang isinya melarang kerajaan tersebut berhubungan dagang dengan dunia luar kecuali melalui mereka. Maka terputuslah hubungan ummat Islam Nusantara dengan ummat Islam dari bangsa-bangsa lain yang telah terjalin beratus-ratus tahun. Keinginan kaum kolonialis untuk menjauhkan ummat Islam Nusantara dengan akarnya, juga terlihat dari kebijakan mereka yang mempersulit pembauran antara orang Arab dengan pribumi.
Semenjak awal datangnya bangsa Eropa pada akhir abad ke-15 Masehi ke kepulauan subur makmur ini, memang sudah terlihat sifat rakus mereka untuk menguasai. Apalagi mereka mendapati kenyataan bahwa penduduk kepulauan ini telah memeluk Islam, agama seteru mereka, sehingga semangat Perang Salib pun selalu dibawa-bawa setiap kali mereka menundukkan suatu daerah. Dalam memerangi Islam mereka bekerja sama dengan kerajaan-kerajaan pribumi yang masih menganut Hindu / Budha. Satu contoh, untuk memutuskan jalur pelayaran kaum Muslimin, maka setelah menguasai Malaka pada tahun 1511, Portugis menjalin kerjasama dengan Kerajaan Sunda Pajajaran untuk membangun sebuah pangkalan di Sunda Kelapa. Namun maksud Portugis ini gagal total setelah pasukan gabungan Islam dari sepanjang pesisir utara Pulau Jawa bahu membahu menggempur mereka pada tahun 1527 M. Pertempuran besar yang bersejarah ini dipimpin oleh seorang putra Aceh berdarah Arab Gujarat, yaitu Fadhilah Khan Al-Pasai, yang lebih terkenal dengan gelarnya, Fathahillah. Sebelum menjadi orang penting di tiga kerajaan Islam Jawa, yakni Demak, Cirebon dan Banten, Fathahillah sempat berguru di Makkah. Bahkan ikut mempertahankan Makkah dari serbuan Turki Utsmani.
Kedatangan kaum kolonialis di satu sisi telah membangkitkan semangat jihad kaum muslimin Nusantara, namun di sisi lain membuat pendalaman akidah Islam tidak merata. Hanya kalangan pesantren (madrasah) saja yang mendalami keislaman, itupun biasanya terbatas pada mazhab Syafi'i. Sedangkan pada kaum Muslimin kebanyakan, terjadi percampuran akidah dengan tradisi pra Islam. Kalangan priyayi yang dekat dengan Belanda malah sudah terjangkiti gaya hidup Eropa. Kondisi seperti ini setidaknya masih terjadi hingga sekarang. Terlepas dari hal ini, ulama-ulama Nusantara adalah orang-orang yang gigih menentang penjajahan. Meskipun banyak diantara mereka yang berasal dari kalangan tarekat, namun justru kalangan tarekat inilah yang sering bangkit melawan penjajah. Dan meski pada akhirnya setiap perlawanan ini berhasil ditumpas dengan taktik licik, namun sejarah telah mencatat jutaan syuhada Nusantara yang gugur pada berbagai pertempuran melawan Belanda. Sejak perlawanan kerajaan-kerajaan Islam di abad 16 dan 17 seperti Malaka (Malaysia), Sulu (Filipina), Pasai, Banten, Sunda Kelapa, Makassar, Ternate, hingga perlawanan para ulama di abad 18 seperti Perang Cirebon (Bagus rangin), Perang Jawa (Diponegoro), Perang Padri (Imam Bonjol), dan Perang Aceh (Teuku Umar).

Sabtu, 26 November 2011

alhamdulillah namanya


  alkisah pada tahun 2000, di kota malang ada seseorang yang memelihara kuda mulai kecil. Nama kuda itu adalah alhamdulilah, kuda itu sangat penurut, apa bila di panggil langsung datang, kalau di suruh berjalan , tinggal ucab alahamdulilah langsung tancap, kalo mau berhenti tinggal ucap astaufirloh,langsung berhenti. mungkin karna di rawat sejak kecil dan latihan yang rutin. pada saat di taman bunga di daerah tretes, dia bertemu dengan temannya. " askum.... gmn kabarnya, kudanya bagus bangeeet.."? "baik... ia nie kuda penurut, tinggal ucab hamdalah dia akan berangkat, dan kalau mau berhenti tingal ucab istifar". " aku boleh nyobak gak" " ohh.. monggo..." sang teman mulai mengucabkan hamdalah untuk menjalankannya. "alhamdulilah berangkatlah kuda" dia merasa bosan karna kudanya jalannya terlalu pelan, dia memukul kuda supaya berjalan lebih cepat ,tapi belum brhasil juga, sampai sampai dia memukul dan mengucapkan alhamdullah dengan keras. "PLAK..... ALHAMDULLLIILAHH......" kua itu berjalan dengan cepat ,sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam , karna sangat gugub orang itu lupa kata-kata untuk memberhentikannya, semua kata-kata keluar dari mulutnya. "ALLAH'.kuda belum berhenti. "ROSULALLAH." kuda itu masih belum bisa berhenti. " INALILAH." kuda itu masih tak mau behenti. Dia sudah putus asa , dia mengucapkan istifar untuk yang terakhir kalinya. " ASTAUFIRLOH." Tiba-tiba kuda itu berhenti pas di depan jurang itu, orang itu sangat senang, dia mengucapkan puji syukur kepada Allah. "Alhamdulilah ya Allah kau masih menolongku". karna ucapanya itu, kuda tiba-tiba berjalan dan....dan ,,.. pembaca pasti tau apa kelanjutanya? AYO APA???

Jumat, 25 November 2011

Hijjaz_Selimut putih

Bila izrail datang memanggil
Jasad terbujur di pembarinagn
seluruh tubuh akan menggigil
Sekujur badan dan kedinginan

Tiada lagi gunanya harta
Kawan karim sanak saudara
Jika lah ada amal di dunia
Itulah hanya pembela kita

Jangamlah mau di sanjung-sanjung
Engkau di gelar manusia agung
Sadarlah diri tahu di untung
Sebelum masa kerenda di usung

Datang masanya insaflah diri
Sellimut putih pembalut badan
Tinggal semua yang di kasihi
Berjuanglah hidup sepangjang jaman


Minggu, 20 November 2011

Ahklak mulia Nabi Muhammad

Dalam perjalan hidupnya sejak dri anak_anak hingga dewasa dan sampai di angkat menjadi Rasul, beliau terkenal sebagai orang yg jujur, berbudi luhur dan mempinyai kepribadian yg tinggi. Tak ada sesuatu perbuatan dan tingkah lakunya yg tercela yg dapat di tuduhkan kepadanya,berlainan sekali dengan tingkah laku dan perbuatan ke benyakan pemuda-pemuda dan penduduk kota mekah pada umumnya yang gemar berfoya-foya dan bermabuk-mabukan. karna demikian jujurnya dalam perkataan dan perbuatan, mak beliau di beri julukan "Al-Amin" artinya oarang yg dapat di percaya.
Ahali sejarah menuturkan, bahwa muhammad SAW. sejak kecil hingga dewasa tidak pernah menyembah berhala, dan tidak pernah pula makan daging hewan yg di sembelih untuk korban berhala-berhala seperti lazimnya orang arab jahiliya pada waktu itu. ia sangat di benci kepada berhala itu dan menjauhkan diri dari keramaian dan upacara-upacara pemujaan dari berhala-berhala itu.

Sabtu, 19 November 2011

Riwayat Nabi Muhammad

jangan sekali-sekali melupakan sejarah Presiden Soekarno, presiden pertama Republik Indonesia. Namun, sudah adat manusia untuk selalu lalai dan lupa. Lagi dan lagi sebuah sejarah dilupakan, seakan-akan mereka tidak pernah tahu atau mungkin tidak mau tahu, ini adalah sejarah yang tak boleh dilupakan, karena menyangkut tentang sosok yang membawa pencerahan bagi umat manusia. Kali ini adalah sejarah tentang Nabi Muhammad S.A.W, penyuluh dan washilah Umat Islam. Riwayat Nabi Muhammad S.A.W bermula 14 abad yang lalu di sebuah kota kecil. Kota itu panas dan tandus di suatu Jazirah kawasan Timur Tengah yang terkenal karena padang pasirnya yang luas. Selain ketandusannya, wilayah itu dipenuhi dengan para penyembah berhala, baik berhala batu maupun kayu yang tidak dapat berbuat apa-apa. Disana juga disana terdapat sebuah bangunan berbentuk kubus hitam yang dikelilingi oleh berhala-berhala. Tidak tanggung-tanggung, menurut beberapa riwayat jumlah berhalanya bagaikan jumlah sudut suatu lingkaran yakni mencapai 360 buah. Kota itu tidak begitu terkenal di masa sebelum abad ke-7 Masehi. Umumnya yang melintasi wilayah tersebut adalah para pedagang, para petualang, dan pelarian-pelarian dari Persia maupun Rumawi. Jadi, tidak mengherankan kalau kota kecil di Jazirah Arabia yang kelak bernama Mekkah itu merupakan tempat dimana terjadi pertemuan berbagai jenis manusia, tempat dimana perbuatan buruk dan haram, perampokan, pembunuhan bayi, minum-minuman keras, dan yang memusnahkan segala kebajikan dan moral berada. Saat itu masyarakat jazirah Arabia dalam situasi kemerosotan yang luar biasa. Zaman ketika hal itu terjadi seringkali disebut sebagai zaman jahiliyyah atau ada pula yang menyebutnya abad kegelapan

Asal mula langit dan Bumi

Sebelum nabi Adam di ciptakan, Allah menciptakan langit dan bumi dan segala isinya, gunung, laut tumbuhan dan hewan. Binatang dan matahari, matahari sebagai sumber panas dan bulan sebagai penarang malam .
   Langit dan bumi di ciptakan oleh Allah dalam waktu enam hari atau masa. Sedangkan satu hari di sisi tuhan sama dengan seribu tahun dalam hitungan manusia.
   Allah maha kuasa apabila menghendaki sesuatu cukup berfirman: "KUN"(Jadilah) maka jadilah apa yg di inginkannya.


Jumat, 18 November 2011

Type Orang Yang Disenangi Allah

 Ada orang yg di senangi Allah, dan ada jga yg di benci oleh allah, meraka yg di senangi bukan hanya golongan orang tua saja, ada para pemuda yang di sukai oleh allah.
Type orang bagaimanakah yg di senangi atau di benci allah tersebut?
 Tersebut dalam hadist qudsyi:
"aku senang kepada tiga macam type manusia yakni orang pemurah, orang yg rendah hati dan orang yg tobat dri dosanya. Tetapi aku jauh lebih senang kepada tiga type manusia lagi yakni kepada: orang miskin yg pemurah, orang kaya yg rendah hati, dan pemuda yg tobat dri dosa-dosanya.Sebaliknya aku benci kepada tiga macam manusia yakni: orang yang bakhil orang yang sombong dan durhaka.
Jadi mereka yang di senangi allah adalah mereka yang:

  • Pemurah atau darmawan
  • Rendah hati atau tidak sombong
  • Orang yang tobat dari dosanya
Namun orang yang lebih di sukai allah adalah:

  • Miskin tapi pemurah
  • Orang kaya rendah hati
  • Pemuda-pemuda yang tobat dri dosanya
Allah membenci pada mereka yang:

  • Bakhil alias kikir
  • Orang sombong
  • Orang yang durhaka
Tetapi jangan lupa bahwa di antara sikap hamba yg di sukai allah adalah mereka yang ikhlas.

Taat kepada pada pemerintah

Adalah ketentuan yg di anjurkan Allah SWT. agar seluruh ummatnya tunduk dan patuh kepada pemimpinnya.
Tunduk dan kepatuhan mereka akan memperlancar usaha para pemimpin menjalankan tugasnya untuk terciptanya suasana bahagia dan sejahtera.
Untuk mencapai tuntunan seperti itulah di perlukan pemimpin, sebagai pengatur ketetapan masyarakat, oleh karenanya pemimpin ini memiliki tanggung jawab yg berat. Sebab tentramnya tatanan suatu masyarakat banyak di pengaruhi oleh karakter pemimpinnya. pemimpin yang berlaku zhalim,curang suka menipu rakyatnya, berarti secara tidak langsung ia telah berbuat kekacauan di muka bumi ini.
sebagaimana firman allah dalam alqur'an

إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ 

artinya:
Tidak ada jalan melainkan atas orang2 yg menzhalimi manusia dan membikin kerusakan di bumi dengan tidak hak (benar). adalah bagi mereka adzab yg pedih.(asy syura:45)